Rabu, 16 Februari 2011

Resume Sistem Basis Data pertemuan 1

Di buat Oleh : hadi setiawan
NIM : 10410100097



1. Nama / Profil Organisasi : PT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK

2. Alamat Organisasi :




LOKASI PABRIK


Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen Gresik Group (SGG) mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, SGG juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.

1. Semen Padang.
Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 5,24 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.

2. Semen Gresik.
Semen Gresik memiliki 3 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,2 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik.

3. Semen Tonasa.
Semen Tonasa memiliki 3 pabrik semen, kapasitas terpasang 3,48 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki 7 (tujuh) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Bitung, Palu, Ambon, Celukan Bawang, Bali.
Alamat web: http://www.semengresik.com. 



ALAMAT KONTAK

Kantor Pusat : Jl. Veteran, Gresik, Indonesia 61122, telp (62-31) 3981732, Fak (62-31) 3983209, Email: ptsg@sg.sggrp.com, website : http://www.semengresik.com/

Kantor Perwakilan : Gedung Graha Irama Lantai XI, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta 12950, telp (62-21) 5261174-5, fak (62-21) 5261176


Profil Organisasi :

PT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK berdiri tahun 1992 dengan nama PT. PRIMA KEMAS INDONESIA, dengan bidang usaha pembuatan kantong kantong dan kemasan industri. 
Sesuai dengan akte no 139 tanggal 11 Desember 1992, nama perusahaan berganti menjadiPT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK (IKSG).

PT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK mulai beroperasi secara komersil 4 April 1994, dengan kapasitas produksi 66 juta kantong/tahun jenis produksi Kraft Sewn Bag (kantong kraft jahit).
Seiring perkembangannya, PT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK selalu meningkatkan mutu layanan dan kualitas produknya, diantaranya dengan merelokasi pabrik ke lokasi baru di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Untuk memenuhi kebutuhan kantong yang semakin meningkat, kapasitas produksi dan kualitas dari tahun ke tahun selalu kami tingkatkan dengan investasi maupun modifikasi mesin-mesin.

Sejak tahun 2002, PT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK telah mencapai total kapasitas produksi sebesar 240 juta kantong / tahun.
Pertumbuhan ini dapat tercapai karena dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, serta sistem manajemen yang efektif.
Kami memiliki komitmen untuk menjamin serta mengutamakan kepuasan pelanggan.
PT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK “Selalu unggul dalam layanan, kualitas dan mutu”



3. Usaha utamanya dibidang : 
Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggnakan teknologi yang ramah lingkungan.



4. Jelaskan Proses Bisnis Organisasi (jelaskan masih manual atau sudah komputerisasi)?


Semen Gresik sebenarnya telah menggunakan aplikasi buatan sendiri (in-house development) berbasis program Foxbase dan database Sybase sejak 1989, namun aplikasi ini tidak begitu efektif untuk menunjang kinerja PT. Semen Gresik. Aplikasi ini juga tidak membuat bagian-bagian dalam PT. Semen Gresik terintegrasi satu sama lainnya. Oleh karena itu untuk meningkatkan tingkat efektifitas dan  efisiensi kinerja di PT. Semen Gresik, maka pada Oktober 2000 dibentuklah Tim Proyek Sistem Informasi Grup Semen Gresik untuk merealisasikan impian PT. Semen Gresik.

5. Dalam Ranah Aplikasi Database termasuk kelompok yang mana ? Jelaskan mengapa !
Databasenya dalam ranah Enterprise Database karena Dalam satu perusahaan terdiri dari  satu database yang mencakup keseluruhan sistem dari seluruh departemen atau bisa di bilang saling terinegritas antara satu dengan yang lain.

6. Jika anda diminta mengembangkan sistemnya, apa yang akan anda lakukan !
saya akan menggunakan system komputerisasi saja karena lebih efesien

7. Jika anda menggunakan literatur sebagai sumber jawaban, sertakan di halaman terakhir tentang Daftar Pustaka

Daftar Pustaka :


Kamis, 16 Desember 2010

Manfaat blog bagi guru



Dunia IT berkembang begitu pesat. Hampir tidak ada sebuah pekerjaan, aktivitas atau profesi apaun yang tidak berhubungan dengan IT. Salah satu produk IT diantaranya adalah internet. Instrumen dunia maya ini begitu laris seperti kacang goreng.
Internet tidak hanya dikenal oleh orang dewasa, anak-anak kecilpun mulai mengenal internet. Bahkan, salah satu produk internet, chatting banyak digandrungi oleh para remaja hingga anak-anak. Internet juga menyediakan fasilitas transaksi produk, tranformasi ilmu dan life style. Biasanya fasilitas-fasilitas tersebut dibungkus dalam sebuah website (situs) atau blog.        
Blog merupakan teks dokumen, gambar, obyek media, dan data yang tersusun secara rapi dan menurut kronologi tertentu, yang dapat dilihat melalui browser internet dan biasanya berisi catatan atau jurnal pribadi. Diantara penyedia skin blog gratis adalah; blogspot, wordpress, multiply dan masih banyak lagi.
            Blog pertama kali digunakan Jonh Berger pada tahun 1997an. Hingga saat ini blog berkembang dengan pesat. Menurut Technocrati, salah satu mesin pencari blog, saat ini sedikitnya terdapat 112 juta blog per Desember 2007. Diantara pengguna blog adalah para remaja, mahasiswa, politisi, selebiritis hingga anak-anak usia belia.
            Sayangnya, keberadaan blog dengan multi manfaat tersebut, jarang dijamah oleh komunitas guru. Padahal keberadaan blog bagi guru kalau kita kaji secara mendalam mempunyai banyak manfaat.
Manfaat Blog
Ada banyak manfaat blog bagi guru. Diantaranya adalah, pertama, blog dapat berfungsi sebagai media writing learning. Dengan blog guru belajar dan mengasah kemampuannya dalam membuat sebuah karya ilmiah atau karya tulis. Sebelum unjuk gigi dalam bidang karya tulis dalam setiap even resmi seperti; lomba karya tulis, atau sertifikasi, alangkah baiknya guru menggunakan blog sebagai media writting learning terlebih dahulu.
             Kedua, blog dapat menjadi media publikasi hasil karya yang paling mudah dan strategis. Semisal, publikasi hasil penemuan, karya ilmiah dan kegiatan-kegiatan siswa atau guru di sekolah. Ketiga, Blog dapat berfungsi sebagai media atau tutorial pembelajaran. Guru dapat membuat dan meresume materi pelajaran kemudian meletakkannya ke dalam sebuah blog, sehingga siswa dapat mengakses materi guru dengan mudah, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Penggunaan blog sebagai media pembelajaran sangat usabilitas (mudah digunakan) dan maintanabel (mudah dikelola dan dirawat).
Keempat, dengan blog guru dapat menjalin komunikasi dan interaksi antar komunitas pengajar di seluruh nusantara. dan yang lebih menarik lagi, guru dapat membangun personal branding.
Perkembangan IT begitu deras, mau tidak mau SDM di bidang pendidik harus menyiapkan segalanya mulai dari; open mind, membangun tradisi belajar, dan meluangkan banyak waktu belajar IT atau ngenet. Buku-buku berisi cara membuat blog banyak kita jumpai di toko-toko buku dan harganya relatif murah.
Melek IT dengan menjadi seorang blogger adalah suatu hal yang mengasyikkan dan mendatangkan banyak manfaat. Jangan ditunda lagi, sekarang saatnyalah Anda menjadi seorang Blogger.

Minggu, 14 November 2010

Sistem Informasi: Strategi Manajemen

TIGA PILAR Strategi Manajemen SISTEM INFORMASI
Hal pokok yang harus dipertimbangkan masak-masak dalam penyusunan Information System Strategy adalah bagaimana mendefinisikan kebutuhan akan sistem informasi yang mendukung kebutuhan bisnis korporat secara umum.
Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang unik akan informasi. Kebutuhan tersebut tidak hanya terbatas pada jenis maupun karakteristik informasi saja, namun lebih jauh lagi menyangkut relevansi informasi yang dihasilkan, kecepatan alir informasi dari satu bagian ke bagian lain dalam organisasi, kualitas keakuratan informasi, target nilai ekonomis informasi yang diperoleh, batasan biaya yang harus dikeluarkan dalam pengolahan informasi, struktur para pengguna informasi, dan lain sebagainya.
Untuk menjamin agar informasi dapat mengalir dengan baik dalam sebuah organisasi, sehingga dapat mendukung segala perencanaan korporat yang telah disusun, perlu dikembangkan sebuah sistem informasi perusahaan. Melihat bahwa dalam sistem informasi tersebut banyak sekali terlibat komponen-komponen internal organisasi dan komponen-komponen eksternal lain, maka perlu adanya strategi khusus untuk menjamin terjadinya “the flow of information” yang efektif dan berkualitas.
Di era modern ini, komponen utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang efektif dan efisien adalah teknologi informasi.
Teknologi informasi merupakan sebuah domain dari produk-produk hasil perkembangan ilmu komputer dan telekomunikasi. Pada kenyataannya, saat ini terdapat beragam tipe produk-produk yang berkaitan dengan teknologi informasi yang secara garis besar dapat dibagi dua:
  1. Perangkat Keras , seperti komputer, printer, monitor, modem, router, hub, scanner, hard disk, disk drive, CD-ROM device, dan lain sebagainya.
  2. Perangkat Lunakseperti sistem operasi, database, spreadsheet, aplikasi, word processor, protocol, dan lain sebagainya.
Sesuai dengan tipe dan fungsinya, masing-masing kelas produk tersebut masih dibagi lagi menjadi berbagai jenis variasi yang selalu berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada. Fenomena yang terlihat sehubungan dengan hal ini adalah berlombanya beribu-ribu perusahaan untuk menciptakan produk produk yang dapat dijadikan standar internasional pada kelasnya masing-masing. Dari kenyataan ini saja sudah terlihat, bahwa perusahaan memerlukan strategi khusus paling tidak dalam memilih teknologi mana saja yang akan dibeli dan dimanfaatkan agar dapat dikembangkan sistem informasi yang dibutuhkan.
Alasan lain diperlukannya IT Strategy ini adalah karena adanya suatu resiko tertentu yang akan menjadi tanggungan perusahaan sehubungan dengan pemilihan suatu teknologi tertentu. Contohnya adalah sebagai berikut:
  1. Perkembangan teknologi informasi sedemikian cepatnya (tumbuh secara eksponensial) sehingga usia suatu produk tertentu sangat pendek karena tergantikan dengan versi yang baru yang lebih baik;
  2. Untuk satu jenis kelas produk, terdapat beribu-ribu vendor yang menjualnya dengan kelebihan dan kekurangan kualitas produk dan pelayanan yang dimiliki;
  3. Sistem teknologi informasi terdiri dari ratusan komponen berbeda yang disatu sisi saling independen, sementara di sisi lain memiliki ketergantungan yang sangat tinggi;
  4. Perusahaan dapat melihat infrastruktur teknologi informasi ini dari berbagai sudut pendekatan, seperti teknologi informasi sebagai cost center, profit center, investment center, atau service center yang masing-masing memiliki cara penanganan yang berbeda;
  5. Teknologi informasi yang dibangun harus secara signifikan menjawab kebutuhan akan informasi yang telah didefinisikan pada IS Strategy dengan catatan tetap mempertimbangkan keterbatasan perusahaan (misalnya biaya investasi dan kemampuan sumber daya manusia); dan lain sebagainya.
Katakanlah IS Strategy dan IT Strategy sudah disusun dengan baik.
Lalu siapa yang akan melaksanakannya?
Seandainya telah dipilih satu tim khusus (misalnya Divisi Teknologi Informasi atau Konsultan Teknologi Informasi),
bagaimana strateginya supaya efektif?
Disinilah diperlukannya strategi ketiga yaitu IM Strategy. Dalam IM Strategy harus dijabarkan bagaimana strategi perusahaan agar target pembentukan sebuah sistem informasi yang handal dengan me-utilisasikan teknologi informasi yang ada dapat diterapkan secara operasional (manajemen pengelolaan sistem informasi), baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, sejalan dengan tumbuhnya perusahaan di masa-masa mendatang.
Tekanan strategi di sini tidak hanya pada siapa yang akan bertanggung jawab terhadap implementasi system informasi, tetapi lebih jauh lagi pada bagaimana sistem yang telah dibangun dapat dipelihara dan dikembangkan di kemudian hari.
Dari paparan singkat mengenai ketiga strategi tersebut dapat dilihat hubungan keterkaitan yang cukup erat di antaranya (Earl, 1989):
  1. IS Strategy lebih menekankan pada sisi demand perusahaan akan perlunya sebuah sistem yang dapat menjamin terciptanya aliran informasi yang efisien dan efektif; dimana IT Strategy yang berada dalam sisi supply akan menjawab tantangan tersebut dalam bentuk penentuan spesifikasi teknologi yang diperlukan; dan IM Strategy akan menggambarkan jalan yang harus ditempuh agar target pengembangan dan implementasi sistem informasi dapat menjadi kenyataan; dan
  2. IS Strategy lebih menekankan pada hubungan antara informasi dan kebutuhan bisnis perusahaan; sementara pada IT Strategy fokus pembahasan lebih ditekankan pada teknologi yang harus dimiliki dan dikembangkan; dan IM Strategy lebih berorientasi pada teknik manajemen yang akan dipergunakan.
Hal yang perlu diingat bagi para praktisi manajemen, baik yang terlibat secara langsung dalam pembuatan ketiga strategi di atas maupun sebagai pihak yang dipengaruhi oleh pembuatan strategi tersebut, adalah:
  1. Lingkungan bisnis pada era modern ini sedemikian dinamisnya sehingga perusahaan harus selalu mengadakan peninjauan kembali strategi bisnis yang dimilikinya secara berkala dan melakukan revisi-revisi yang diperlukan;
  2. Antara ketiga strategi tersebut terdapat keterkaitan yang sangat erat sehingga perubahan pada salah satu strategi akan sangat mempengaruhi strategi yang lain; dan
  3. Strategi harus dapat diimplementasikan secara operasional sehingga harus ada pengejawantahannya dalam bentuk tindakan-tindakan taktis sehari-hari.
Dengan kata lain, tantangan yang harus dihadapi manajemen perusahaan adalah membuat sebuah strategi yang selain harus dapat dengan mudah diimplementasikan, dapat pula secara cepat dan mudah beradaptasi (fleksibel) dengan perubahan-perubahan yang ada, baik yang disebabkan oleh komponen-komponen internal perusahaan maupun karena aspek-aspek lingkungan eksternal lainnya.